
Karimun, harianmetropolitan.co.id – Jalankan fungsi Community Protector, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ciptakan Fair Treatment bagi pelaku industri cukai yang patuh penuhi kewajibannya dalam membayar pungutan negara sesuai aturan yang berlaku.
Kantor wilayah DJBC Khusus Kepri laksanakan pemusnahan satu juta lebih batang rokok ilegal dan puluhan ribu botol minuman keras (utuh) ilegal berlokasi di kantor wilayah DJBC Khusus Kepri, Pada Jum’at (8/12/23) sore.
Kegiatan pemusnahan tersebut dilakukan secara serentak oleh 2 (dua) unit vertikal Bea Cukai, yaitu Kanwil DJBC Khusus Kepri dan KPPBC TMP B Tanjung Balai Karimun.
Pada sambutannya, kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Priyono Triatmojo menyampaikan bahwa rokok dan miras ilegal tersebut berstatus Barang yang Menjadi Milik Negara (BMMN).
“Pemusnahan rokok dan miras ilegal dilakukan terhadap barang yang telah berstatus BMMN hasil penindakan dan penyelesaian perkara oleh Kanwil DJBC Khusus Kepri dan KPPBC TMP B Tanjung Balai Karimun dari tahun 2021 hingga 2024,”ucap kakanwil, Priyono Triatmojo, Jum’at (8/12) sore
Total Barang yang Menjadi Milik Negara (BMMN) yang dimusnahkan berjumlah 1.036.367 batang Hasil Tembakau (HT) dan 23.878 botol (utuh) Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA), 50 karung pupuk, dan 100 Karung garam.
Adapun potensi kerugian negara atas seluruh barang ilegal tersebut mencapai Rp.38,4 miliar.
“Rincian barang ilegal yang dimusnahkan tersebut adalah 1.036.367 batang HT, 10.437 botol MMEA, 72 Kaleng MMEA oleh Kanwil DJBC Khusus Kepri dan 13.441 botol MMEA, 100 karung garam, 50 karung pupuk oleh KPPBC TMP B Tanjung Balai Karimun,” ucap Kakanwil DJBC Khusus Kepri lagi.
Priyono Triatmojo menambahkan bahwa BMMN yang dimusnahkan itu hasil penindakan patroli laut Bea dan Cukai atas barang ilegal asal luar negeri menggunakan sarana angkutan laut menuju Indonesia dan operasi pasar BKC di toko-toko kelontong.
“Semua BKC ilegal tersebut terdiri dari HT dan MMEA yang dimusnahkan kali ini dan merupakan BKC polos (tanpa dilekati pita cukai), perlu diketahui masyarakat bahwa ada 4 ciri BKC ilegal, yaitu BKC Polos,
BKC dengan pita cukai Palsu, BKC dengan pita cukai bekas, dan BKC dengan pita cukai berbeda,” terangnya diakhir sambutannya.
Keberhasilan pelaksanaan pemusnahan Barang Kena Cukai (BKC) ilegal dengan digilas menggunakan Excavator KOBELCO Yutani SK 07 ini tidak lepas dari peran serta Aparat Penegak Hukum lain seperti TNI, Polri, Kejaksaan, pemerintah daerah, dan masyarakat secara umum. Dukungan melalui operasi gabungan dan berbagai informasi yang diberikan mampu dimaksimalkan oleh Bea Cukai dan menghasilkan penindakan BKC ilegal di berbagai daerah.
“Kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi seluruh pihak, semoga sinergi ini dapat ditingkatkan kedepannya dengan harapan semoga peredaran BKC ilegal di Indonesia tidak ada lagi karena,”Legal Itu Jauh Lebih Mudah,” pungkas Priyono Triatmojo. (Hariono)