
Lingga, harianmetropolitan.co.id – Menjadi seorang pemimpin daerah bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan kesabaran, ketekunan, dan tanggung jawab besar untuk memimpin suatu wilayah, terutama ketika telah diberi amanah oleh masyarakat.
Seorang pemimpin yang baik bukan hanya mampu menjalankan tugasnya hingga akhir masa jabatan, tetapi juga membawa kemajuan bagi daerah yang dipimpinnya. Hal ini dibuktikan oleh Bupati Lingga, Muhammad Nizar, yang selama empat tahun masa kepemimpinannya berhasil membawa perubahan signifikan di Kabupaten Lingga.
Salah satu pembangunan prioritas yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga adalah rehabilitasi Balairung Istana Damnah di Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga.
Proyek ini dimulai pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lingga. Rehabilitasi ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan pusaka yang menjadi ikon situs sejarah Lingga, agar lebih baik, aman, nyaman, dan estetis.
Sebelum direhabilitasi, Balairung Istana Damnah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Atapnya bocor, lantainya kotor akibat kebocoran, dan sering ditemukan kotoran kelelawar karena kurangnya perawatan. Namun, berkat upaya perbaikan, bangunan ini kini bersinar kembali dengan dominasi warna kuning.
Atapnya telah diperbaiki sehingga tidak ada lagi kebocoran, dan Balairung tersebut kini dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai kegiatan, termasuk tradisi Haul Jamak yang baru-baru ini diselenggarakan.
Bupati Nizar menyampaikan rasa syukurnya atas kerja sama antara dinas, pemerintah, dan masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
Ia berharap pengembangan kawasan Istana Damnah dapat menjadi tonggak dalam pengembangan pariwisata yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Nizar optimis bahwa kawasan ini akan mencapai puncak kejayaannya seperti pada masa Kesultanan Lingga-Riau.
Di kompleks Istana Damnah, kini telah berdiri astaka permanen yang diperuntukkan bagi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Pembangunan ini merupakan bagian dari visi Nizar untuk menyandingkan pembangunan sejarah dengan nilai-nilai religi. Bangunan tersebut berdiri megah dengan warna khas Melayu, menjadi simbol keseriusan Bupati Nizar dalam pengembangan infrastruktur di Lingga.
Selain itu, akses jalan menuju Istana Damnah juga telah diperbaiki, sehingga kini masyarakat dapat lebih nyaman mengunjungi lokasi bersejarah tersebut.
Bupati Nizar juga melakukan pengembangan di kawasan lain, seperti lapangan Hang Tuah di Daik Lingga, yang kini memiliki panggung seni dan sedang dalam proses penataan untuk menjadi taman yang indah.
Semua proyek pembangunan ini menunjukkan komitmen Nizar dalam mengembangkan kawasan Daik Lingga, yang memiliki sejarah peradaban Melayu yang kaya. Menurut Nizar, Kabupaten Lingga tidak hanya memiliki potensi ekonomi, tetapi juga kaya akan nilai sejarah dan budaya Melayu yang harus dijaga dan dikembangkan.
“Keinginan kita semua, selain melihat pertumbuhan ekonomi, kita juga harus sejalan dengan pengembangan sejarah peradaban Melayu,” pungkasnya. (Hendra)