
Lingga, harianmetropolitan.co.id – Riono, Ketua Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga nomor urut 01, Nizar-Novrizal, mengkritik janji program 100 hari dari pasangan calon nomor urut 02, Alias Wello – Muhammad Ishak.
Riono menilai bahwa janji untuk menjadikan desa persiapan sebagai desa definitif dalam 100 hari pertama bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Pernyataan ini disampaikan Riono usai debat publik yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lingga pada Selasa malam, 12 November 2024. Dalam debat tersebut, Alias Wello – Muhammad Ishak mengutarakan rencana mereka untuk menjadikan desa persiapan di Lingga sebagai desa definitif, namun Riono berpendapat bahwa janji ini tidak realistis dan tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Sebagai Ketua Tim Pemenangan, kami menyayangkan pernyataan program 100 hari yang memastikan persiapan desa akan menjadi definitif. Itu sangat bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,” ujar Riono.
Lebih lanjut, Riono yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga, menjelaskan bahwa proses pemekaran desa di Kabupaten Lingga memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, salah satunya adalah jumlah penduduk minimum.
Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014, pemekaran desa di wilayah Sumatera, termasuk Lingga, memerlukan minimal 800 Kepala Keluarga (KK) atau 4.000 jiwa untuk desa induk maupun desa persiapan.
“Di dalam undang-undang dikatakan bahwa syarat pemekaran untuk wilayah Sumatera, termasuk Kabupaten Lingga, minimal 800 KK untuk desa induk atau 4.000 jiwa di desa induk, sama juga dengan desa pemekarannya,” jelas Riono.
Menurut Riono, banyak desa persiapan di Kabupaten Lingga saat ini belum memenuhi kriteria jumlah penduduk tersebut. “Beberapa desa persiapan masih memiliki jumlah penduduk yang kurang dari 800 KK atau 4.000 jiwa,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Riono mengapresiasi sikap pasangan calon nomor urut 1, Nizar-Novrizal, dalam debat publik. Menurutnya, pasangan ini menunjukkan sikap santun dan tetap berada dalam koridor aturan selama debat, serta tidak mudah terprovokasi oleh pertanyaan yang bersifat menyerang.
“Kami sangat merasa bangga dengan pasangan kami. Beliau cukup santun dalam menyampaikan visi-misi. Kemudian, beliau tidak terpancing atas pertanyaan-pertanyaan yang menjawab ke penyerangan pribadi,” ujar Riono.
Debat publik ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi dan misi mereka kepada masyarakat Lingga. Riono berharap masyarakat dapat mempertimbangkan program dan komitmen dari setiap calon kepala daerah dengan cermat demi kemajuan Kabupaten Lingga.(Hendra)