
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Sosial menyatakan dukungan penuh terhadap program Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan inisiatif langsung dari Presiden Republik Indonesia. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Natuna, Puryanti, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari arahan Kementerian Sosial dan dijalankan secara terpadu di daerah, Kamis 24 April 2025.
“Program Sekolah Rakyat ini adalah perintah dari Bapak Presiden. Kementerian Sosial menjadi leadernya, maka otomatis di tingkat daerah, pelaksanaannya diarahkan kepada Dinas Sosial sebagai leadernya juga,” ujar Puryanti.
Puryanti menambahkan, proposal pembangunan Sekolah Rakyat telah disusun dan dibahas pada pertemuan di Jakarta tanggal 19 Maret 2025 lalu. Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas PU, Bappeda, Dinas Pendidikan, Keuangan, dan juga Dinas Sosial. Proposal yang diajukan Kabupaten Natuna dinyatakan lengkap.
Pada Rabu, 23 April 2025, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melakukan survei lokasi sebagai salah satu tahapan proses pembangunan. Lokasi diusulkan terletak di kawasan Komplek Masjid Agung Natuna dengan luas lahan mencapai 11,4 hektar, di mana kebutuhan pembangunan diperkirakan antara 5 hingga 10 hektar. Saat ini, proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) juga tengah berjalan.
“Isi dari proposal itu antara lain pernyataan kesanggupan tidak adanya sengketa lahan serta kesanggupan memfasilitasi lahan. Surat tanah pun sudah sah dan dimiliki oleh Pemda,” tambah Puryanti.
Sekolah Rakyat direncanakan akan menyediakan jenjang pendidikan lengkap mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Rinciannya adalah 12 ruang kelas untuk SD, 6 untuk SMP, dan 6 untuk SMA. Jumlah ruang kelas SD lebih banyak karena durasi pendidikan yang lebih panjang, yakni enam tahun.
Lebih lanjut, Puryanti mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu melalui pendidikan. Anak-anak berprestasi nantinya akan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), atau sekolah kedinasan.
“Tujuan dari Sekolah Rakyat ini adalah mengubah mindset masyarakat tidak mampu agar mereka bisa hidup lebih layak melalui pendidikan. Jika dalam satu keluarga ada anggota berpendidikan tinggi, itu bisa mengangkat derajat seluruh keluarga,” jelasnya.
Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi kemiskinan melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan bagi semua kalangan.
(***Hani)