Pemkab Harap Anggaran Perbaiki WC Pantai Piwang

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna mengungkapkan bahwa fasilitas WC umum wanita di sisi kiri Pantai Piwang untuk sementara waktu tidak dapat digunakan. Kepala DLH Natuna, Fery Zaldi, menjelaskan bahwa penutupan ini dilakukan karena adanya penyumbatan parah dan tidak bisa diatasi meskipun telah dilakukan berbagai upaya perbaikan, Selasa 13 Mei 2025.

“WC wanita sudah cukup lama tidak digunakan karena tersumbat kami sebenarnya sudah berencana memperbaiki, tapi sayangnya anggaran pemeliharaan kembali dipangkas,” jelas Fery.

Menurut Fery, pihak DLH bahkan sempat meminta bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi guna mengatasi sumbatan tersebut. Namun, upaya itu tidak berhasil membuka saluran yang tersumbat.
“Sempat kami bongkar, ternyata di dalam saluran ditemukan berbagai jenis sampah seperti tisu, pembalut bekas, bahkan gelas plastik. Kemungkinan besar itulah penyebab utama penyumbatan,” ungkapnya.

Karena kondisi tersebut, saat ini pengunjung Pantai Piwang harus berbagi penggunaan WC pria dan wanita. Fery juga mengakui bahwa saat jumlah pengunjung meningkat, fasilitas toilet menjadi kurang memadai.

“Memang kami akui kalau sedang ramai pengunjung, fasilitas WC menjadi tidak mencukupi. Tapi kendalanya bukan hanya di anggaran. Pipa saluran juga terlalu kecil dan harus diganti dengan yang lebih besar agar tidak mudah tersumbat,” terangnya.

Fery menjelaskan bahwa perbaikan sempat dilakukan pada akhir tahun 2024 dan WC tersebut kembali berfungsi. Namun, pada awal tahun 2025 kembali mengalami penyumbatan sehingga ditutup total hingga saat ini.

“Kami berharap di tahun 2025 ini ada alokasi dana khusus untuk memperbaiki WC tersebut, termasuk mengganti paralon dengan ukuran lebih besar,” ujarnya.

Terkait pasokan air, DLH menggunakan layanan dari PDAM. Namun jika distribusi air dari PDAM terhambat, pihaknya akan mengandalkan mobil tangki air untuk mengisi bak penampungan yang ada di toilet.

“Kami minta pengunjung untuk tidak membuang sampah ke dalam kloset. Apapun bentuknya, baik itu tisu, pembalut, atau plastik, semua itu tidak boleh dibuang ke dalam toilet,” imbau Fery.

Ia juga menambahkan bahwa pengunjung jika kehabisan air saat menggunakan toilet bisa langsung melapor ke petugas penjaga. Saat ini, terdapat satu orang penjaga di siang hari dan dua orang di malam hari. Namun, DLH belum dapat menambah personel karena keterbatasan anggaran.

“Penambahan penjaga juga masih belum memungkinkan karena kita sedang dalam kondisi efisiensi anggaran,” pungkasnya.

DLH berharap masyarakat dapat ikut menjaga kebersihan dan membantu menjaga fasilitas umum agar tetap berfungsi dan nyaman digunakan bersama.
(***Hani)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version