
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Aktivitas pengiriman kelapa dari Kabupaten Natuna ke luar daerah, khususnya ke Tanjungpinang, menunjukkan dinamika yang cukup mencolok sepanjang enam bulan pertama tahun 2025, Kamis 7 Juli 2025.
Berdasarkan data resmi dari Balai Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kepulauan Riau, tercatat bahwa sebanyak 550.120 kilogram kelapa telah diberangkatkan dari Natuna selama periode Januari hingga Juni 2025, dengan nilai ekonomi yang mencapai Rp2,43 miliar.
Sebagian besar kelapa yang dikirim berasal dari wilayah-wilayah penghasil utama di Kabupaten Natuna, seperti Ranai, Cemaga, dan Kelarik. Dari ketiga wilayah tersebut, Cemaga menempati posisi strategis sebagai sumber utama pasokan kelapa untuk pengiriman domestik ke Tanjungpinang.
“Sejak tahun 2024 hingga saat ini, Cemaga masih menjadi wilayah dominan dalam memasok kelapa. Meskipun daerah lain seperti Kelarik dan beberapa pulau lain juga ikut berkontribusi, sebagian besar kelapa tetap bersumber dari Cemaga. Bahkan kelapa dari daerah lain sering kali dikumpulkan terlebih dahulu oleh pengepul di Cemaga dan Ranai sebelum diberangkatkan,” ungkap Iwan Setiawan, Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Natuna BKHIT Kepri.
Iwan menambahkan bahwa volume pengiriman kelapa bervariasi setiap bulannya, tergantung pada ketersediaan dan harga di lapangan. Namun, hingga saat ini, arus pengiriman masih berlangsung dengan lancar, meskipun jumlahnya tidak sebesar awal tahun.
Dengan kontribusi utama dari Cemaga dan dukungan dari daerah sekitarnya, kelapa dari Natuna terus menjadi salah satu komoditas unggulan yang dipasok ke wilayah lain di Kepulauan Riau, terutama Tanjungpinang. Ke depan, peran Cemaga sebagai pusat distribusi diperkirakan akan tetap vital dalam menjaga keberlanjutan rantai pasok kelapa dari Natuna.
(Hani)