Dinas Sosial: Sekolah Rakyat Solusi Anak Putus Sekolah karena Ekonomi

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Pemerintah Kabupaten Natuna resmi membuka Sekolah Rakyat, ditandai dengan kegiatan peresmian sekaligus pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para peserta didik, Senin 22 September 2025.

Acara digelar asrama haji yang sekarang disulap menjadi Sekolah Rakyat Kabupaten Natuna tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Natuna, Sekretaris Daerah, Kepala Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi Kementerian Sosial, unsur Forkopimda, para kepala OPD, camat, kepala sekolah, guru, wali murid, serta siswa-siswi yang menjadi peserta didik perdana.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Natuna, Puryanti, dalam laporannya menjelaskan bahwa penyelenggaraan Sekolah Rakyat merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang optimalisasi pengentasan kemiskinan, sekaligus komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pemerataan pendidikan.

“Jumlah peserta didik Sekolah Rakyat saat ini sebanyak 100 orang siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Program ini hadir sebagai solusi agar anak-anak yang sebelumnya terhalang faktor ekonomi tetap memiliki kesempatan mengenyam pendidikan. Pendidikan adalah hak dasar, dan di sinilah pemerintah hadir memastikan mereka tidak tertinggal,” ujar Puryanti.

Lebih lanjut ia menyampaikan, MPLS menjadi wadah pengenalan tata tertib, nilai disiplin, tanggung jawab, serta interaksi antara siswa, guru, dan orang tua. Pihak sekolah juga telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, mulai dari asrama, sarana air, hingga dukungan tenaga pendidik yang berasal dari PNS di Dinas Pendidikan dan BKPSDM Natuna.

Untuk tahun ajaran perdana, Sekolah Rakyat membuka empat rombongan belajar, dua rombel SD, satu rombel SMP, dan satu rombel SMA. Sebelumnya, seluruh calon peserta didik telah menjalani pemeriksaan kesehatan gratis di Puskesmas Ranai pada 20–21 September 2025. Mulai 21 September, siswa resmi memasuki asrama dan menjalani kehidupan belajar menginap.

Puryanti juga menambahkan, terdapat empat orang siswa yang mundur, namun sudah digantikan oleh peserta lain. Sementara itu, dua siswa dari Kecamatan Subi masih dalam perjalanan menuju Natuna karena terkendala transportasi laut.

“Persiapan sudah kami lakukan sejak Juli lalu, mulai dari revitalisasi sarana prasarana, sosialisasi kepada orang tua, hingga pemeriksaan kesehatan siswa. Untuk pendanaan, Sekolah Rakyat menggunakan alokasi dari APBN dengan dukungan tenaga pendamping PKH,” tambahnya.

Dengan kehadiran Sekolah Rakyat, Pemkab Natuna berharap kualitas sumber daya manusia lokal semakin meningkat. Pemerintah daerah juga menegaskan bahwa keberhasilan program ini memerlukan peran aktif semua pihak, termasuk guru, orang tua, dan masyarakat. (***Hn)

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan

Exit mobile version