
Tanjungpinang, harianmetropolitan.co.id – PDI Perjuangan Kota Tanjungpinang kembali memperlihatkan komitmennya sebagai partai yang berpihak pada rakyat kecil. Melalui kegiatan bertajuk “Turun ke Sawah/Kebun, Menyapa Petani”, jajaran partai turun langsung ke kebun masyarakat untuk menyapa sekaligus mendengar aspirasi para petani, Rabu (24/9).
Kegiatan ini menghadirkan tiga pilar PDI Perjuangan: struktur partai, eksekutif, dan legislatif. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tanjungpinang Hj. Yuniarni Pustoko Weni, SH menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata garis perjuangan partai.
“PDI Perjuangan tidak boleh jauh dari denyut nadi rakyat, khususnya petani yang menjadi penopang ketahanan pangan bangsa. Dengan turun langsung, kami ingin mendengar keluh kesah mereka dan mencari solusi bersama,” ujar Weni.

Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, SH, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas kerja keras para petani yang terus bertahan di tengah keterbatasan sarana dan tantangan zaman.
“Pemerintah daerah akan terus berupaya menghadirkan program yang berpihak pada petani. Dengan gotong royong, kita pastikan pertanian tetap menjadi sumber kesejahteraan,” tegasnya.
Dari sisi legislatif, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tanjungpinang, Setyo Agus Thomo, ST, menambahkan komitmen pihaknya untuk mengawal langsung aspirasi yang disampaikan petani.
“Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Tanjungpinang siap memastikan aspirasi petani diwujudkan dalam kebijakan dan regulasi daerah,” katanya.

Selain berdialog, para petani juga menerima bingkisan dari PDI Perjuangan sebagai bentuk dukungan moral. Suasana keakraban tampak ketika seluruh peserta turun langsung ke kebun, berbincang santai, dan menyerap masukan dari masyarakat tani.
Melalui kegiatan ini, PDI Perjuangan Kota Tanjungpinang menegaskan kembali jati dirinya sebagai partai yang mengakar kuat di tengah rakyat, selalu hadir tidak hanya di panggung politik, tetapi juga di kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya kaum tani yang menjadi penopang ketahanan pangan. (* DMS).