
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Desa Sepempang di Kecamatan Bunguran Timur menorehkan prestasi membanggakan. Desa ini ditetapkan sebagai salah satu contoh desa mandiri di Kabupaten Natuna oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Natuna.
Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa, Edra Zulhendriadi, pada Juli lalu menyebutkan bahwa Desa Sepempang menjadi desa dengan indikator kemandirian terbaik di Kecamatan Bunguran Timur. Pencapaian ini terlihat dari tata kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dinilai berjalan dengan sangat baik.
Saat dikonfirmasi, Camat Bunguran Timur, Suparman, menuturkan bahwa di wilayahnya terdapat tiga desa, yakni Desa Sepempang, Desa Sungai Ulu, dan Desa Batu Gajah. Dari ketiganya, Desa Sepempang menjadi desa paling menonjol dalam hal pengelolaan administrasi, pembangunan, dan kemandirian ekonomi.
“Desa Sepempang ini sudah tiga tahun berturut-turut meraih peringkat terbaik di tingkat kabupaten, dan juga tiga tahun berturut-turut menduduki peringkat ketiga terbaik di tingkat Provinsi Kepri,” ungkap Suparman, Rabu 15 Oktober 2025.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta dukungan sarana dan prasarana memadai. Desa Sepempang telah memiliki akses internet yang baik, infrastruktur jalan memadai, serta potensi wisata unggulan seperti Pulau Senoa yang sudah dikenal luas hingga mancanegara.
Selain itu, tata kelola administrasi pemerintahan desa juga semakin tertib dan transparan. Desa Sepempang bahkan telah memiliki Pendapatan Asli Desa (PADes) dikelola secara langsung dan masuk ke kas desa.
“Dari sisi administrasi, laporan keuangan, hingga pelaksanaan kegiatan sudah berjalan baik dan tertib. Inilah yang membuat Desa Sepempang layak menyandang status desa mandiri,” tambah Suparman.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh perangkat desa dan masyarakat untuk terus menjaga budaya, kerukunan, serta kedekatan sosial di lingkungan desa.
“Saya berharap Desa Sepempang semakin mandiri dan menjadi inspirasi bagi desa lain, seperti Sungai Ulu dan Batu Gajah. Ketiga desa ini kita dorong agar terus berbenah menuju desa maju hingga akhirnya menjadi desa mandiri,” ujarnya.
Suparman juga berpesan agar seluruh perangkat desa mengelola dana desa dengan penuh tanggung jawab dan transparan.
“Dana desa harus benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai ada penyelewengan, karena itu akan menjadi indikator yang menurunkan nilai desa dalam penilaian kemandirian,” tegasnya.
Dengan capaian yang diraih, Desa Sepempang kini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan desa baik, bisa ditopang SDM berkualitas dan masyarakat kompak, dapat membawa desa menuju kemandirian dan kesejahteraan bersama. (***Hani)