
harianmetropolitan.co.id, Anambas– Warga Desa Ulu Maras pertanyakan program sertipikat tanah dan rumah secara gratis yang dibuat BPN Kabupaten Kepulauan Anambas, karna sampai hari ini masyarakat Desa Ulu Maras belum menerima sertipikat tersebut.
Idrussana, warga Desa Ulu Maras, mengatakan, tahun 2019 lalu, sudah dilaksanakan pengukuran tanah oleh BPN Kabupaten Kepulauan Anambas, namun, hanya 57 sertipikat yang diberikan, sedangkan data yang belum siap diperkirakan berjumlah 300 sertipikat.
“Pihak BPN Anambas beralasan, sertipikat tanah ini dulu sudah dikeluarkan pada zaman transmigrasi, jika dikeluarkan lagi, maka tumpang tindih,” ucap Idrussana menyampaikan alasan BPN Anambas terhadap dirinya, Sabtu 1 Agustus 2020.
Ia pun merasa jengkel, karena lahan masyarakat diluar transmigrasi dijadikan lokasi transmigrasi. “Kalau lahan permukiman masyarakat saat ini dijadikan lahan transmigrasi, mengapa dari dulu tidak diterbitkan sertipikatnya,” ucapnya heran.
Ia mengaku, masyarakat Desa Ulu Maras rata – rata sudah memiliki alashak baik tanah rumah maupun tanah perkebunan.
Ia berharap, jika sertipikat itu telah dicetak atau sudah siap diterbitkan, agar diserahkan kepada masyarakat Desa Ulu Maras.
Hingga berita ini terbit, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kepulauan Anambas belum berhasil dikonfirmasi. (*Roza)