
Lingga, harianmetropolitan.co.id – Akses jalan menuju Pelabuhan Utama Sei Tenam Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, rusak parah diakibatkan lonsor yang terjadi beberapa waktu lalu, Sabtu 22 Maret 2025.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan terhambatnya aktivitas pelabuhan dan berdampak buruk bagi perekonomian daerah.
Longsor yang terjadi di kilometer 5 ruas jalan menuju pelabuhan Sei Tenam ini disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir. Kondisi jalan yang rawan longsor semakin diperparah oleh kurangnya penanganan dan perbaikan infrastruktur jalan.
“Jalan ini sudah beberapa kali longsor. Padahal, ini merupakan akses utama menuju pelabuhan. Kami khawatir, jika tidak segera ditangani, akan semakin parah dan berdampak buruk bagi aktivitas pelabuhan dan perekonomian daerah,” ujar pria pengguna jalan saat melintasi menuju pelabuhan Sei Tenam.
Menanggapi kejadian ini, peri tersebut berharap Instansi Terkait dalam hal ini Dinas PU Kabupaten Lingga, Segera melakukan komunikasi dengan PU propinsi Kepri, karena akses jalan ini dalam naungan propinsi Kepri.
“Kita berharap dinas PU propinsi secepat mungkin melakukan upaya penanganan darurat dengan mengerahkan alat berat untuk penangan akses jalan tersebut agar lebih baik, tentu harapan kita dengan penanganan jangka panjang yang lebih baik,”ujarnya.
Kejadian ini kembali mengundang pertanyaan tentang efektivitas anggaran yang dialokasikan untuk pemeliharaan infrastruktur di Kabupaten Lingga, mengingat akses jalan menuju pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur vital yang harus diprioritaskan.
Mungkinkah kejadian ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan infrastruktur di daerah.
“Longsor ini seharusnya bisa diantisipasi. Ada kesalahan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, dan pemeliharaan yang kurang memadai. Ini menunjukan kurangnya efektivitas anggaran yang dialokasikan,”celoteh peria pengguna jalan tersebut.
Pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini agar tidak terus berulang dan berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Lingga.
Namun beberapa pembangunan akses jalan di kabupaten Lingga terkesan ternilai tidak bermutu kulitas dan kuantitas untuk jangka panjang.
Buktinya beberapa waktu lalu, pembangunan akses jalan menuju tugu kahstulis Tiwa baru beberapa bulan aspalnya sudah retak dan cara pengaspalannya bergelombang terkesan tidak berkualitas, namun akses jalan tersebut sudah di perbaiki oleh pihak pelaksana, tapi kesannya kulitas dan kuantitas pelaksana belum terjaga.
Dengan kejadian ini, ini merupakan PR besar bagi Bupati Lingga dan Wakil Bupati Lingga ketika melaksanakan mutasi bagi para pejabat baik itu kepala Dinas maupun Kepala Bidang, sekiranya harus selektif dan benar-benar yang membidangi bagian tersebut.
Apalagi berkaitan Dinas PU, tertuma di Bidang Kabid Binamarga, sekirapun adanya terjadi mutasi rotasi seharusnya bidang tersebut harus diisi oleh pihak-pihak yang benar membidangi bagian teknis infrastruktur.
“Senior-senior lama, harus di panggil membidangi bagian Binamarga, karena kita tau kualitas kerjanya terukur,”pungkas peria pengguna jalan sambil menuju pelabuhan.
Namun media ini belum tau maksut siapa yang dikatakan senior yang berkualitas pernah menjabat di bidang Kabid Binamarga. (Hendra)