
NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Wan Iswandi, mengungkapkan bahwa angka tertinggi penyakit di wilayah Natuna saat ini didominasi oleh penyakit gula darah (diabetes) dan hipertensi, Jumat 30 Mei 2025.
Menurut Wan Iswandi, meskipun faktor keturunan turut memengaruhi, penyebab terbesar dari dua penyakit tersebut adalah pola hidup tidak sehat. “Kalau kita sudah tahu punya keturunan penyakit gula, hipertensi, atau asam urat, maka seharusnya lebih menjaga pola hidup. Justru pola hidup dan kebiasaan buruk itulah yang memicu penyakit ini muncul,” jelasnya.
Ia menyoroti kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan tertentu, seperti “pedek”, makanan khas Natuna. Meskipun merupakan bagian dari budaya kuliner, Wan Iswandi menegaskan bahwa penderita hipertensi harus membatasi konsumsinya.
“Pedek ini memang makanan khas dan sudah menjadi kebiasaan, tapi bagi penderita hipertensi sangat tidak disarankan dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga memperingatkan tentang konsumsi kerang-kerangan dapat memicu kolesterol dan tekanan darah tinggi. Menurutnya, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar kebiasaan makan tersebut tidak menjadi pemicu penyakit.
Wan Iswandi terus mengimbau masyarakat untuk menjalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengonsumsi makanan seimbang dan bergizi, terutama sayur-mayur. Ia juga mengingatkan kembali peristiwa pada awal Januari lalu, di mana terjadi lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah Natuna.
“Kasus DBD waktu itu naik cepat karena lingkungan kurang bersih dan kebiasaan masyarakat belum sadar akan pentingnya PHBS,” tambahnya.
Ia menutup pernyataannya dengan pesan agar masyarakat tidak menunggu jatuh sakit terlebih dahulu untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat.
“Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Mari mulai dari hal sederhana jaga makan, jaga kebersihan, dan perhatikan kebiasaan kita sehari-hari,” tegas Wan Iswandi.
(***Hani)