harianmetropolitan.co.id, Pontianak– Seluruh anggota dewan Provinsi Kalbar turun kelapangan menemui konstituennye, tak terkecuali Yuliana, dari partai Gerindra dapil Mempawah dan Kubu Raya.
Yuliana, ketika dihubungi wartawan Kamis 2 Juli 2020, di ruang kerjanya, mengatakan banyak permasalah yang di keluhkan masyarakat antara lain data bantuan warga terdampak covid 19. “Bahkan ada bantuan yang tak tepat sasaran, baik itu BLT, BST dan DD,” ungkap Yuliana.
“Ada warga yang seharusnya dapat bantuan ternyata tidak dapat dan sebaliknya yang seharusnya tidak dapat bantuan, malah mendapatkan bantuan”, jelasnya.
Persoalan kedua yang di sampaikan masyarakat yaitu masalah banjir yang menimpa mereka. Mereka minta agar pemerintah mengeruk daerah yang saluran airnya mampet.
Menurut Yuliana, tanah di Kalbar sudah banyak di tanam sawit oleh perusahaan perkebunan. “Akibatnya resapan air, yang seharusnya bisa menurunkan debet air, menjadi berkurang, sehingga luapan air tak bisa menahannya”, ungkap Yuliana yang menjadi anggota dewan masuk periode ke tiha ini.
Persoalan lain yang di ungkap masyarakat pada pertemuan reses itu, menurut Yuliana juga ada yang menanyakan tentang sekolah yang bangunannya sudah tidak memadai lagi untuk proses belajar mengajar.
Mereka minta agar pemerintah segera mengalokasikan dana pembangunan gedung sekolah terutama bagi siswa yang tinggal di pedalaman.
“Ada juga masyarakat minta di bangunkan tempat ibadah di tempat merek tinggal, dan yang lainnya ada yang minta rumah ibadah yang rusak segera di renovasi , mereka menginginkan dana hibah dari pemerintah untuk pembangunan rumah ibadah”, jelasnya.
Yuliana mencontohkan sekolah tak layak seperti di desa Retok, sekolah rusak akhirnya numpang di SMA Syanawiyah yang ada sekolahnya.
Yuliana mengaku akan mengusulkan ke pemerintah untuk memberikan ijin di bangun sekolah swasta. “Kami akan buktikan bahwa dewan bukan saja hanya janji, tapi bukti nyata,”ungkap Yuliana. (*Ramsyah)
