
“Masyarakat mendesak pihak kepolisian segera menangkap bos mafia minyak ilegal di Kabupaten Batanghari”
HARIANMETROPOLITAN.CO.ID, JAMBI– Aktifitas Illegal Drilling (pengeboran minyak ilegal) kembali terjadi di Daerah Kabupaten Batanghari. Hal tersebut terbukti, saat pihak kepolisian menangkap tiga orang tersangka, 9 April 2019 lalu.
Dalam jumpa pers di Kantor Lama Mapolda Jambi, Senin 15 April 2019, Wadir Reskrimsus,
AKBP Djarot Riadi didampingi Kompol Fachrul Rozi Subdit IV, mengatakan, ketiga tersangka bernama Rudi Bin Herman (28tahun), warga Desa Bayung Lincir Provinsi Sumsel, Mat Rivai (28tahun) warga Bayung Lincir dan Aris Rahmad S Bin Saleh (43tahun) warga Kelurahan Cempaka Putih Kota Jambi.
“Kita telah mengantongi identitas pemodal kegiatan ilegal tersebut dan kami minta bos dari tiga orang tersangka ini segera menyerahkan diri pada polisi,” kata Djarot.
Sayangnya, Djarot tidak menyebutkan secara rinci inisial pemodal yang menjadi DPO pihak kepolisian tersebut. Bahkan, berapa kerugian negara akibat tindakan ilegal tersebut, belum diketahui. Masyarakat Batanghari pun mendesak pihak kepolisian dapat terbuka dan segera menangkap pelaku, agar praktek culas para perampok kekayaan Sumber Daya Alam negeri ini benar-benar di berantas.
Saat penangkapan, petugas berhasil mengamankan barang bukti, 12 drum, besi warna merah, dan 5 tedmon warna merah kapasitas 1000 Liter berisi minyak bumi 7400 Liter dan 26 berisi solar 5200 liter dan 18 tedmon kosong. “Sisa barang bukti disimpan di Polsek terdekat,” ucap Djarot.
Laporan: Novalino