Pulang Dari Jakarta, Bupati Natuna Langsung Tinjau Warga Penagi

Gambar mungkin berisi: 2 orang, orang berdiriharianmetropolitan.co.id, Natuna– Sepulangnya dari Jakarta, Bupati Natuna Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si., hari ini, Kamis (06/02) pagi langsung melakukan peninjauan ke permukiman penduduk di Kota Tua Penagi, Kecamatan Bunguran Timur. Dalam kesempatan itu, Hamid Rizal ingin memastikan bahwa warganya yang tinggal berdekatan dengan lokasi observasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, dalam kondisi baik dan aman.Gambar mungkin berisi: 3 orang, orang berdiri dan luar ruangan

Hamid Rizal menyampaikan kepada masyarakat, bahwa mereka tidak perlu merasa khawatir dan cemas, lantaran Pemerintah Pusat telah menjamin bahwa kondisi WNI yang sedang menjalani observasi selama 14 hari di Hanggar Barat, Lanud Raden Sadjad Ranai, dalam kondisi sehat.

Untuk itu Hamid Rizal meminta supaya masyarakat tetap tenang, serta tidak perlu melakukan eksodus ke luar Daerah Natuna. Namun dirinya tetap menghimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker serta berperilaku hidup bersih dan sehat, sebagai langkah antisipasi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama.Gambar mungkin berisi: 16 orang, orang tersenyum, orang berdiri, janggut dan luar ruangan

Lebih lanjut Hamid Rizal menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah bersama Ketua DPRD Natuna dan sejumlah tokoh perwakilan masyarakat, telah menyampaikan berbagai permasalahan sebagai dampak dari dijadikannya Natuna sebagai lokasi observasi ratusan WNI dari Wuhan, China, kepada Presiden Joko Widodo, melalui beberapa lembaga Kementerian. Diantaranya Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Jajaran Komisi IX DPR RI.

Beberapa aspirasi masyarakat yang telah disampaikannya tersebut, imbuh Hamid, hanya satu yang tidak bisa direalisasikan oleh Pemerintah Pusat. Yaitu lokasi observasi yang dipindahkan di Kapal Perang milik Pemerintah Indonesia. Alasannya karena berdasarkan standart keamanan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, warga negara yang dievakuasi dari China, harus dilakukan observasi didarat, bukan dilaut.Gambar mungkin berisi: 15 orang, orang berdiri

Baca Juga :   Plt Bupati Bintan Lepas Ekspor 9,5 Ton Komoditas Olahan Ikan ke Negara Australia

Namun usulan lainnya telah disetujui oleh Pemerintah Pusat. Diantaranya Menteri Kesehatan akan berkantor sementara waktu di Natuna, sampai masa karantina WNI tersebut selesai dan benar-benar telah dikembalikan ke daerahnya masing-masing.

Kemudian Pemerintah juga akan menambah tenaga medis untuk penanganan WNI yang menjalani masa observasi, serta membangun posko-posko kesehatan bagi masyarakat Natuna. (*Rian/rls)

Telah dibaca 265 kali

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan