
Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Seorang pria bernama Wira Pratama (29) yang menjadi terdakwa kasus ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) divonis hakim dengan hukuman selama satu tahun dan empat bulan penjara.
Vonis tersebut dibacakan majelis hakim yang dipimpin Eduard P Sihaloho dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang, Selasa (1/9/2020).
“Atas perbuatannya, terdakwa dijatuhi hukuman selama satu tahun dan empat bulan penjara,” terang Eduard membacakan amar putusannya.
Selain hukuman badan, terdakwa yang merupakan warga Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri ini juga dikenakan hukuman membayar denda senilai Rp 100 juta subsider tiga bulan kurungan.
Terdakwa dinilai terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melanggar ketentuan Pasal 45A ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 28 ayat (2) UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana,” terang Eduard.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Destia Dwi Purnomo yang sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman selama dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider enam bulan kurungan.
Atas putusan tersebut, terdakwa mengatakan menerima, sementara JPU Destia Dwi Purnomo yang saat sidang digantikan JPU Mona Amalia mengatakan masih pikir-pikir.
Sebagaimana dalam dakwaan JPU, kasus ini terjadi berawal pada hari Sabtu tanggal 4 April 2020 sekira pukul 13.00 WIB, terdakwa dengan menggunakan handphone membuka facebook (FB) miliknya.
Terdakwa lalu melihat ada postingan sebuah status pengguna facebook lain dengan menggunakan tulisan digambar (caption) “Awas kalian kalau sampai kalian korupsi kan dana untuk Copid-19 itu”.
Lalu, terdakwa mengomentari postingan di akun tersebut dengan menggunggah sebuah gambar (meme) yang disertai tulisan digambar yang diduga menghina Presiden RI Joko Widodo.
Unggahan tersebut kemudian sempat mendapat berbagai balasan komentar dari pengguna FB lainnya.
Tujuan terdakwa menggungah meme tersebut untuk lucu-lucuan atau lelucon yang menyindir kinerja Presiden RI Joko Widodo. Selain itu, terdakwa juga tidak suka Joko Widodo menjabat sebagai Presiden.
Dan terdakwa hanya tahu bahwa bantuan anggaran biaya Covid-19 itu dari kebijakan Pak Joko Widodo dan yang mengurusi anggaran biaya itu orang-orang di Pemerintahan Joko Widodo.
Penulis: Rindu Sianipar.
Editor: Doni Sianipar.