Ciptakan Generasi Muda Kepri Lebih Maju, SInergi Kedepankan Program Pendidikan Gratis dan “PINGGUL TUNTAS”

Tanjungpinang- (harianmetropolitan.co.id). Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Dr. H. Soerya Respationo. SH. MH – H. Iman Sutiawan. SE. MM memiliki beberapa program khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui urusan Pendidikan. Hal ini dikatakan H. Lis Darmansyah.

“Terkait urusan Pendidikan, pasangan calon bapak H. Muhammad Soerya Respationo dan bapak H. Iman Sutiawan memiliki beberapa program prioritas pendidikan gratis dan Pendidikan Unggul hingga Tuntas atau “PINGGUL TUNTAS”. Untuk pendidikan gratis, program ini diarahkan bagi menggratiskan pendidikan SMU/SMK/Sederajat yang merupakan bagian dari kewenangan Pemerintah Provinsi. Pendidikan gratis tersebut meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari seragam sekolah gratis, buku-buku pelajaran hingga tidak ada lagi istilah uang SPP yang harus dibayar,” ujar Lis Darmansyah yang juga Walikota Tanjungpinang periode 2013 – 2018.

H. Lis Darmansyah. SH Anggota DPRD Kepri.

Ditambahkannya bahwa pasangan calon nomor urut 1 yang mengusung slogan “SINERGI KEPRI” ini tidak mau ada anak-anak daerah yang putus sekolah karena tidak mampu membayar SPP atau terhambat hanya karena seragam sekolah maupun karena biaya buku pelajaran, ataupun siswa yang tidak dapat mengambil ijazahnya karna belum membayar kewajiban-kewajiban di sekolah. Hal-hal seperti itu tidak akan ada lagi. Oleh karena itu pasangan calon ini memastikan bahwa jika masyarakat memberikan amanat, mulai tahun ajaran berikutnya setelah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri maka Wajib Belajar Menegah Atas, semua gratis dan menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dengan mengalokasikan anggaran-anggaran yang memadai di setiap sekolah menengah atas sederajat dalam rangka untuk melaksanakan program-program sekolah gratis.

Berdasarkan data yang ada, bahwa jumlah sekolah SMU yang ada di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 148 SMU dengan jumlah siswa sebanyak 47.169 siswa. Adapun untuk SMK terdapat 113 SMK dengan jumlah siswa sebanyak 32.441 siswa, sementara untuk Madrasah Aliyah terdapat 40 Madrasah Aliyah dengan jumlah siswa sebanyak 4.670 siswa. Sehingga akumulasi total siswa SMU/SMK/Sederajat diperkirakan sekitar 84.280 siswa. Kebijakan Pendidikan Gratis tersebut juga akan berlaku bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Provinsi Kepulauan Riau karena merupakan bagian dari Kewenangan Pemerintah Provinsi.

Baca Juga :   Pasar Baru Tanjungpinang Akan Dibangun Menjadi Pasar Modern 

“Adapun untuk Sekolah Swasta, karena bukan merupakan kewenangan dari Pemerintah Daerah maka selama masa Pandemi COVID-19 akan tetap diberikan subsidi untuk masing-masing siswa yang bersekolah di SMU/SMK/MA/SLB Swasta. Hal ini mengingat, masa Pandemi COVID-19 juga berdampak bagi masyarakat disemua kalangan. Adapun besaran subsidi tersebut, akan dihitung nantinya berdasarkan ketersediaan anggaran yang ada,” tambah Lis Darmansyah.

Untuk anak-anak daerah yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Provinsi Kepulauan Riau ataupun di luar Provinsi Kepulauan Riau, pasangan H. Muhammad Soerya Respationo dan H. Iman Sutiawan memiliki Program “PINGGUL TUNTAS” atau Program Pendidikan Unggul hingga Tuntas. Program ini akan diarahkan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para lulusan SMU/SMK/Sederajat yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

Program ini akan diwujudkan baik dalam bentuk bantuan pendidikan bagi mahasiswa yang tidak mampu, beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi maupun beasiswa kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi. “Sehingga dengan program tersebut, diharapkan tidak ada mahasiswa yang putus kuliah karena terkendala pembiayaan sehingga dapat meneruskan pendidikannya hingga tuntas”, tambahnya.

Selain terkait Pendidikan dalam upaya mencetak sumber daya manusia berpengetahuan, upaya pembangunan Sumber Daya Manusia juga akan diarahkan dalam membangun sumber daya manusia berbasis kualitas keimanan dan akhlaq.

Terkait urusan Pendidikan ini, Pasangan H. Muhammad Soerya Respationo dan  H. Iman Sutiawan tidak hanya semata-mata memperhatikan pendidikan umum, tetapi juga memberikan perhatian khusus bagi pendidikan yang berorientasi kepada keagamaan dan membangun sebuah komitmen agar pendidikan atau pengetahuan keagamaan juga menjadi landasan atau dasar bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pembangunan Sumber Daya Manusia juga akan diarahkan dalam pendidikan karakter terpadu yaitu membangun sumber daya manusia berbasis kualitas keimanan dan akhlaq, dan juga disertai pendidikan dengan berbasis nilai-nilai budaya serta kearifan lokal, akan terus dikembangkan sesuai dengan kewenangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau di Tujuh wilayah Kabupaten/Kota di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Baca Juga :   Pastikan Anggaran Berporos pada Kepentingan Pembangunan

Hal ini bertujuan agar generasi kedepan tidak lupa dengan akar nilai-nilai budaya melayu yang mana akan berkaitan erat dengan dunia Islam sebagai tameng menghadapi arus budaya global, tanpa mengesampingkan pendidikan agama lainnya yang tumbuh dengan damai dan penuh dengan solidaritas serta kerukunan antar umat beragama di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Selain dari pada itu pasangan H. Muhammad Soerya Respationo dan  H. Iman Sutiawan juga akan memberikan perhatian kepada pendidikan khusus yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) dan tentu juga secara bertahap pasangan ini akan mengembangkan, membangun, dan mempersiapkan sumber daya manusia yang akan ditempatkan pada sekolah pendidikan khusus (SLB) di wilayah Kabupaten/Kota yang belum memiliki Sekolah Luar Biasa dan tentunya pendidikan ini juga diberikan gratis (tanpa dipungut biaya apapun).

Salah satu program prioritas yang akan dilakukan yaitu melalui Bantuan Pendidikan bagi para pelajar yang mengikuti pendidikan di Pesantren-Pesantren atau pada Pusat Pendidikan Keagamaan maupun dukungan sarana prasarana keagamaan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

Disamping hal-hal tersebut, sarana prasarana pendidikan juga tentunya akan menjadi prioritas disamping ketersediaan tenaga pendidik yang memadai khususnya pada wilayah-wilayah hinterland

Sumber Daya Tenaga Pendidik yang ada di Kepulauan Riau sebenarnya cukup banyak, namun kurang mendapatkan perhatian bahkan terkadang mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Diantara mereka hingga saat ini masih banyak yang berstatus honorer bahkan masih berstatus honor dinas atau honor sekolah yang rata-rata pendapatan mereka hanya sekitar 1 Juta rupiah bahkan kurang dari 1 Juta rupiah.

Melihat hal ini tentu masih jauh dari sejahtera, bahkan sulit bagi mereka untuk memenuhi atau mencukupi kebutuhannya sehari-hari sementara mereka memiliki tanggungjawab yang cukup besar dalam mencetak generasi penerus bangsa.

Apalagi dengan kondisi geografis Kepulauan Riau bahkan dalam bulan-bulan tertentu  mereka harus mengajar dan mempertaruhkan nyawa untuk melaksanakan tugas-tugasnya pada wilayah wilayah di Pulau-Pulau Kecil bahkan Pulau terluar, yang tentu tantangannya sangat beresiko.

Maka permasalahan-permasalahan tersebut menjadi perhatian khusus Pasangan Calon Nomor 1,  H. Muhammad Soerya Respationo dan  H. Iman Sutiawan  juga akan memberikan insentif khusus dan layak bagi tenaga-tenaga pendidik dan tenaga pendidikan yang berada di daerah perbatasan.

Baca Juga :   Kapal Kayu Tenggelam di Laut Karimun, Lima Kru Kapal Selamat

Disamping itu juga  pasangan  H. Muhammad Soerya Respationo dan H. Iman Sutiawan akan memprioritaskan untuk membangun ketersediaan sarana dan prasarana  hunian (komplek perumahan) yang memadai bagi tenaga pendidik khusus di daerah-daerah perbatasan dan juga daerah-daerah pulau-pulau yang sulit terjangkau dan menyediakan transportasi laut dan pembiayaan operasional dimaksud guna menunjang kelancaran tugas-tugas para pendidik maupun peserta didik diwilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN, maka seharusnya sudah tidak ada lagi istilah PTT ataupun Honorer melainkan yang ada yaitu ASN yang terdiri dari PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PPPK. Seharusnya tahapan penerimaan ASN PPPK tersebut harus sudah dilaksanakan sebagaimana amanat Perpres No. 38 Tahun 2020.  Maka untuk para tenaga Pendidik yang saat ini masih berstatus Honorer, akan mendapatkan persamaan hak dan status yang sama sebagai ASN. Tentunya bagi yang sudah lama mengabdi didunia pendidikan akan mendapatkan prioritas dan kemudahan didalam mengikuti seleksi maupun terkait persyaratan, selain untuk mengatasi keterbatasan tenaga Pendidik di Kepulauan Riau juga sebagai wujud apresiasi kepada para tenaga pendidik yang selama ini telah mengabdikan diri didunia Pendidikan.

“Insya Allah program-program ini dapat diimplementasikan dan diwujudkan jika ALLAH SWT berkehendak serta seluruh masyarakat Kepulauan Riau memberikan  kepercayaan kepada pasangan nomor urut 1, H. Muhammad Soerya Respationo dan H. Iman Sutiawan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulaun Riau.  Program-program tersebut diatas telah melalui proses diskusi dalam  perumusan sebagai rencana aksi serta perumusan metode pelaksanaan di Tahun 2021, jika pasangan diberikan kepercayaan untuk memimpin Provinsi Kepulauan Riau Kedepan. Sekali lagi kami mohon doa dan restunya. Untuk dapat  membuktikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat, dan menyelesaikan segala permasalahan dunia pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau,” kata Lis mengakhiri. (***).

Editor: Ds.

Telah dibaca 249 kali

Bagikan

Recommended For You

About the Author: Redaksi Harian Metropolitan