harianmetropolitan.co.id, Natuna – Guna mengurangi angka kekerasan terhadap anak di Natuna, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna, melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), tengah menyusun peraturan yang memperkuat komunikasi antara guru dan orang tua, dengan fokus pada tiga indikator utama.
“Tiga indikator utama yang tengah disusun diantaranya, aspek sosial, emosional, dan akademis anak,” kata, Kepala Bidang (Kabid) PPA Natuna, Yuli Ramadhanita. Selasa, 29 Oktober 2024.
Lanjutnya, peraturan tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan mendesak dalam memastikan perkembangan anak berjalan secara menyeluruh.
Jika komunikasi yang lebih intens antara guru dan orang tua, khususnya dalam memahami aspek sosial, emosional, dan akademis anak, dapat membantu menurunkan risiko kekerasan pada anak.
“Peraturan ini nantinya diharapkan akan memperkenalkan berbagai pendekatan, termasuk pelatihan guru dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda kesulitan emosional atau sosial pada anak, sistem laporan berkala tentang perkembangan anak di sekolah, serta pertemuan rutin untuk mengevaluasi situasi akademis, sosial, dan emosional,” katanya.
Lanjutnya lagi, aspek sosial dan emosional sering kali menjadi indikasi awal jika anak mengalami kesulitan di luar sekolah yang berpotensi menimbulkan stres atau masalah lain.
“Melalui peraturan ini, kami ingin membantu guru dan orang tua mendeteksi perubahan perilaku atau suasana hati anak, sehingga tindak pencegahan bisa dilakukan sebelum masalah semakin serius,” pungkas Nita.
