NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Pemerintah Kabupaten Natuna menerima alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari SKK Migas dan sejumlah perusahaan kontraktor migas, seperti Medco E&P Natuna, Harbour Energy, Prima Energi, dan Pertamina East Natuna. Namun, pemanfaatan dana CSR untuk tahun 2025 tidak lagi bersifat fleksibel karena sepenuhnya diarahkan untuk melanjutkan proyek lama pembangunan Tribun tahap 2 di Lapangan Sri Serindit, Ranai, senilai hampir Rp1,5 miliar, Senin 21 Juli 2025.
Plt. Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, Agino Riko, didampingi oleh Analis Kebijakan, Sulfaradian, menyampaikan bahwa Program CRS dari SKK Migas Tahun 2025 masih melanjutkan program lama yang telah diusulkan sebelum nya pengerjaan secara keseluruhan belum selesai.
“Jadi untuk tahun ini, proyek CSR dari SKK Migas tidak bisa dirubah, semua sudah ditentukan oleh pihak perusahaan, dan kami di daerah hanya menerima hasil jadinya. Proyeknya sudah berjalan,” ujarnya.
Menurut Riko, proses pengusulan tetap dilakukan oleh pemerintah daerah, tetapi keputusan final terkait pelaksanaan program CSR ada di tangan pihak perusahaan. Mekanisme ini menjadikan posisi pemerintah daerah lebih sebagai penerima manfaat, bukan pengelola dana.
“Kami hanya mengusulkan apa kebutuhan daerah, selebihnya perusahaan yang menentukan. Bahkan pelaksanaan pembangunannya pun langsung mereka tangani,” jelasnya.
Selain pembangunan tribun, proyek CSR lain yang tercatat adalah bantuan dari PT. Pertamina berupa pembangunan rumah konversi Kekah di daerah Pian Tengah, Kecamatan Bunguran Barat. Proyek ini diusulkan sejak tahun 2023 oleh pihak Geopark Natuna, dan nilai pembangunannya diperkirakan sekitar Rp130 juta.
“Kalau rumah penangkaran Kekah itu bantuan dari PT. Pertamina. Dulu diusulkan oleh Geopark Natuna, kami hanya membantu mengawal prosesnya,” terang Riko.
(***Hn)
