
Lingga, harianmetropolitan.co.id – Jalan utama Kelurahan Pancur, yang menjadi akses vital bagi warga setiap harinya, tengah menghadapi ancaman serius berupa potensi kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Kondisi jalan yang memprihatinkan, karena jalan tidak rata menjadi faktor utama penyebabnya. Keluhan warga-pun semakin menggema, mendesak pemerintah setempat untuk segera mengambil tindakan.
Kondisi jalan yang menjadi biang keladi masalah ini meliputi beberapa faktor. Permukaan jalan di beberapa titik mengalami kerusakan cukup parah, berupa lubang menganga, dan jalan yang tidak rata. Minimnya penerangan jalan, terutama di malam hari, semakin memperburuk situasi. Selain itu.
“Saya khawatir sekali setiap kali melewati jalan ini, terutama saat malam hari. Kondisi jalan yang tidak rata sangat membahayakan, dan penerangan yang minim membuat saya harus ekstra hati-hati,” ujar Ibu Ani pengguna jalan saat melintasi, Senin 9 Juni 2025.
Namun, warga berharap agar pemerintah bertindak lebih cepat dan serius dalam mengatasi masalah ini. Mereka mendesak agar perbaikan jalan dilakukan secara menyeluruh, termasuk penambahan penerangan jalan, pembuatan marka jalan yang jelas, mengingat akses jalan tersebut dekat dengan perumahan warga.
Keberadaan jalan yang aman dan nyaman merupakan hak dasar setiap warga. Oleh karena itu, perbaikan jalan utama Kelurahan Pancur bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan juga investasi untuk keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan, pihak-pihak terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dapat segera menyelesaikan masalah ini sehingga bisa menghindari potensi kecelakaan yang mengancam warga Kelurahan Pancur dapat diminimalisir.
Namun, di tengah program efisiensi anggaran, Kabupaten Lingga menghadapi tantangan besar dalam merawat infrastruktur jalan yang rusak. Pemerintah daerah harus tetap berupaya mencari solusi inovatif agar tetap dapat menjaga kualitas jalan tanpa harus mengorbankan anggaran yang besar.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam perbaikan jalan melalui program gotong royong. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan swasta untuk adopsi jalan.
Meskipun tantangan masih ada, upaya-upaya tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk tetap memberikan pelayanan publik yang optimal di tengah keterbatasan anggaran. (Hendra)