NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Tirta Nusa Kabupaten Natuna memberlakukan sistem pemadaman air secara bergilir di wilayah Bunguran Timur dan Bunguran Selatan mulai hari ini, Rabu 18 Juni 2025.
Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Nusa, Herlan, menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya menghadapi penurunan kapasitas produksi air akibat berkurangnya pasokan dari sumber air permukaan. Ia mengatakan, sumber air yang digunakan selama ini sangat bergantung pada curah hujan.
“Sudah beberapa minggu terakhir kita mengalami cuaca kemarau, menyebabkan debit air di sumber-sumber utama seperti Sebayar dan Ranai Darat menyusut drastis,” ujar Herlan.
Untuk mengatasi krisis air ini, PDAM menetapkan sistem distribusi air bergilir dengan pola dua hari mengalir dan dua hari tidak mengalir atau 48 jam mengalir 48 jam mati. Jadwal ini diberlakukan secara merata di wilayah terdampak.
Herlan mengimbau masyarakat agar bijak menggunakan air dan memanfaatkan waktu 48 jam distribusi dengan sebaik-baiknya.
“Kami minta warga menampung air sebanyak mungkin selama air mengalir. Gunakan tempat penampungan yang cukup agar selama dua hari ke depan tidak kesulitan air,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa jadwal bergilir ini bersifat sementara dan akan terus dievaluasi. Jika dalam beberapa hari ke depan terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang cukup lama, maka sistem pemadaman bisa dihentikan lebih cepat.
“Kalau cuaca membaik dan curah hujan cukup deras, bukan tidak mungkin jadwal pemadaman akan kembali normal. Kita sangat tergantung pada kondisi cuaca,” tambahnya.
Herlan mengakui bahwa sistem pemadaman bergilir ini bukan hal baru, melainkan sudah menjadi kendala rutin setiap musim kemarau.
“Kondisi seperti ini selalu terjadi setiap tahun saat musim kemarau datang. Ini tantangan besar bagi kita dalam menjaga distribusi air tetap berjalan,” tutupnya.
PDAM Tirta Nusa juga membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait jadwal distribusi di wilayah masing-masing.
(***Hani)
